Setahun yang lalu, membuat sebuah proposal sederhana merupakan tugas akhir untuk mata kuliah Profesi Kependidikan. Sebenarnya saya tidak memahami dan dapat dikatakan buta dengan yang namanya proposal. Namun, tidak menyurutkan semangat untuk menyelesaikan tugas tersebut. Akhirnya sangat bahagia dengan nilai yang memuaskan. Walaupun sederhana, setidaknya saya sudah pernah membuat sejenis proposal yang tidak diketahui benar atau tidaknya.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Profesi
Kependidikan dengan judul “Pengaruh
Sarana dan Prasarana Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa” di
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.
Terima kasih disampaikan
kepada Bapak Dosen mata kuliah Profesi
Kependidikan yang telah
membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga
bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Profesi
Kependidikan.
Pekanbaru, Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang
Penelitian.......................................................... 1
1.2 Identifikasi dan
Perumusan Masalah ........................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORITIS.................................................................... 3
2.1 Pengertian Sarana dan
Prasarana ............................................. 3
2.2 Kerangka Berpikir..................................................................... 4
2.3 Hipotesis Penelitian .................................................................. 4
BAB III HASIL PENELITIAN ................................................................ 5
3.1 Sarana
dan Prasarana pembelajaran
yang diperlukan
sekolah untuk mendukung proses
belajar mengajar................... 5
3.2 Pengaruh Sarana dan Prasarana
Pembelajaran
terhadap
Prestasi Belajar Siswa................................................. 7
BAB IV PENUTUP................................................................................. 9
4.1 Kesimpulan................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) sangat memerlukan peran
aktif guru dalam memberikan pengetahuan bagi para muridnya, sehingga menghasilkan
peserta didik yang berhasil guna dan siap untuk melanjutkan jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Di samping itu, materi/ bahan ajar yang diberikan harus
memperhatikan keadaan masyarakat setempat. Sebagaimana diatur dalam Pasal 1
ayat (2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
“Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945”.
Dalam rangka merealisasikan peraturan tersebut di atas, PBM
perlu ditata secara terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien. Belajar
merupakan proses perubahan keseluruhan aspek tingkah laku secara progresif dan
terus menerus sepanjang hayat. Proses perubahan tingkah laku dari hasil belajar
merupakan suatu kecakapan nyata (actual ability) atau juga disebut
prestasi belajar.
Mengingat sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor
penentuan terhadap prestasi belajar siswa, maka persyaratan dan penggunaan
sarana pembelajaran harus mengacu pada tujuan pembelajaran, metode, penilaian
minat siswa dan kemampuan guru.
Penggunaan sarana pembelajaran dilakukan secara efektif dan
efisien dengan mengacu pada proses belajar mengajar di sekolah dan sejauh pihak
sekolah belum memiliki sarana pembelajaran yang memadai dilakukan berbagai
upaya untuk mengatasinya. Pada umumnya sekolah-sekolah terutama yang berada di
daerah pelosok sangat membutuhkan atau kekurangan sarana pembelajaran yang
memadai. Sementara di sisi lain pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan tidak
berdaya dengan banyaknya pengajuan penambahan maupun perbaikan sarana
pembelajaran yang ada mengingat terbatasnya anggaran yang tersedia.
Dengan kenyataan sarana pembelajaran yang ada seperti di
atas sementara sistem sekolah yang ada dituntut untuk menghasilkan lulusan yang
berprestasi (bermutu) dan dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih
tinggi. Sementara para pelaksana di lapangan dalam hal ini guru harus berupaya
mencari berbagai alternatif sebagai solusi. Banyak sekolah yang sukses mengatasi
masalah tersebut tetapi tidak sedikit sekolah dasar yang akhirnya gagal karena
para gurunya tidak mampu mengatasi kendala sarana pembelajaran tersebut.
Mungkin juga perhatian masyarakat di sekitarnya kurang bahkan tidak peduli
dengan kondisi tersebut.
Dari kondisi dan keadaan yang demikian penulis merasa perlu
untuk mengadakan penelitian terhadap permasalahan tersebut dengan judul
“PENGARUH SARANA DAN PRASRANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA”
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
penelitian di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa sarana dan prasarana
pembelajaran yang diperlukan sekolah untuk mendukung proses belajar mengajar ?
2.
Bagaimanakah pengaruh sarana
pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1.
Mengetahui sarana dan prasarana
pembelajaran yang diperlukan sekolah untuk mendukung proses belajar mengajar.
2.
Untuk menganalisis sejauh mana
pengaruh sarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.
1.4
Manfaat Penelitian
Sedangkan
manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi
Guru, dapat dijadikan
sebagai pedoman dan
bahan acuan dalam pelaksanaan pemanfaatan
sarana dan prasarana
pendidikan pada tahun pelajaran yang akan datang.
2. Bagi
siswa, dapat meningkatkan
displin dalam belajar,
merasa aman, nyaman, dan senang
mengikuti pelajaran.
3. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan
dan dapat mengetahui bagaimana sesungguhnya
pengaruh pemanfaatan sarana
prasarana dengan motivasi belajar siswa, serta dapat dijadikan
bahan untuk penelitian selanjutnya dan yang relevan dengan permasalahan
penelitian ini.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Sarana dan Prasarana
Pembelajaran
Dalam khazanah peristilahan pendidikan sering
disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu
digabung begitu saja menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris
sarana dan prasarana itu disebut dengan facility (facilities). Jadi,
sarana dan prasarana pendidikan akan disebut educational facilities.
Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas
pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat dan
barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan
kegiatan pendidikan.
Ada lima
faktor penting yang
harus ada pada
proses belajar mengajar yaitu:
guru, murid, tujuan, materi dan waktu. Ketidakadaan salah satu faktor saja dari faktor tersebut, maka tidak mungkin
terjadi proses belajar mengajar.
Dengan 5 faktor
tersebut, proses belajar mengajar dapat
dilaksanakan walaupun kadang-kadang
dengan hasil yang minimal
pula. Hasil tersebut
dapat ditingkatkan apabila
ada sarana penunjang, yaitu
faktor fasilitas/Sarana dan
Prasarana Pendidikan.
“ Sarana adalah
segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai
alat dalam mencapai maksud atau tujuan; alat; media.”
Menurut E. Mulyasa,
“Sarana pendidikan adalah
peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung dipergunakan
dan menunjang proses pendidikan,
khususnya proses belajar,
mengajar, seperti gedung, ruang
kelas, meja kursi,
serta alat-alat dan
media
pengajaran.”
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud
sarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang secara
langsung dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses
belajar mengajar, baik
yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan
lancar, teratur, efektif dan efesien.
Sedangkan pengertian
prasarana secara etimologis
(arti kata) prasarana berarti
alat tidak langsung
untuk mencapai tujuan. Dalam
pendidikan misalnya : lokasi/tempat, bangunan
sekolah, lapangan olah raga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti
alat langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan,
misalnya : ruang, buku,
perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
2.2 Kerangka Berpikir
Sarana dan
prasarana pendidikan adalah semua perangkat atau fasilitas atau
perlengkapan dasar yang
secara langsung dan
tidak langsung dipergunakan untuk menunjang proses
pendidikan dan demi tercapainya tujuan, khususnya proses belajar
mengajar, seperti gedung,
ruang, meja kursi,
alat-alat media pengajaran, ruang
teori, ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan, serta ruang laboratorium
dan sebagainya.
Masalah pemanfaatan sarana
dan prasarana pendidikan merupakan faktor yang penting terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu fungsi dan peranan sekolah, guru, siswa
dan personel sekolah memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan ini agar
benar-benar menentukan keberhasilan proses belajar yang efektif.
Sedangkan motivasi belajar
siswa adalah dorongan
atau kemauan yang muncul
dalam diri siswa
untuk melakukan aktivitas belajarnya
dengan giat sehingga mendapat
kepuasan/ganjaran diakhir kegiatan
belajarnya dan agar kualitas
hasil belajar siswa
juga memungkinkannya dapat diwujudkan
serta tercapai tujuannya yaitu
memiliki prestasi tinggi
di sekolah, memiliki pengetahuan, keterampilan maupun
pengalaman yang dapat dibanggakan.
2.3
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian
teori di atas,
maka dirumuskan suatu
hipotesis. Hipotesis dapat diartikan
sebagai suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul. Hipotesis akan diuji di dalam
penelitian dengan pengertian bahwa uji
statistik selanjutnya yang
akan membenarkan atau
menolaknya. Untuk menguji
kebenaran penelitian ini,
penulis akan mengajukan hipotesa
sebagai berikut:
Ho :
Tidak ada pengaruh
positif antara pemanfaatan
sarana dan prasarana pendidikan dengan prestasi belajar
siswa.
Ha :
Terdapat pengaruh positif
antara pemanfaatan sarana
dan prasarana pendidikan dengan
prestasi belajar siswa.
BAB 3
HASIL PENELITIAN
3.1 Sarana dan Prasarana pembelajaran
yang diperlukan sekolah untuk mendukung proses belajar mengajar
Sarana merupakan unsur terpenting di sekolah di mana mutu
pendidikan yang tinggi tidak mungkin dapat diwujudkan dengan sarana dan
prasarana seadanya. Menurut analisis ekonomi, bahkan investasi di bidang
pendidikan akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Pendidikan akan membantu
memecahkan kesenjangan melalui pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
sekaligus akan meningkatkan taraf hidup setiap individu. Pendidikan sebagai
pengembangan human capital harus mempunyai perspektif yang
tepat dalam menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran pendidikan.
Pendekatan human capital bertujuan agar investasi dalam
pengembangan sumber daya manusia menghasilkan cadangan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Sarana dan Prasarana yang
diperlukan tersebut adalah:
1. Gedung sekolah yang refresentatif,
aman, nyaman, sehat, bersih dan indah.
2. Halaman sekolah yang luas yang
dilengkapi dengan penataan taman yang indah dan asri.
3. Lapangan olahraga dan perlengkapan
pendukungnya.
4. Ruang perpustakaan, lengkap dengan
buku-bukunya.
5. Ruang UKS, Ruang parkir, Gudang, WC
dan kantin sekolah
Fasilitas atau
benda-benda pendidikan dapat
ditinjau dari fungsi, jenis atau sifatnya, yaitu:
1.
Ditinjau dari
fungsinya terhadap PBM, prasarana
pendidikan berfungsi tidak langsung
(kehadirannya tidak sangat menentukan). Sedangkan
sarana pendidikan berfungsi
langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap PBM.
2.
Ditinjau dari
jenisnya, fasilitas pendidikan
dapat dibedakan menjadi fasilitas
fisik dan fasilitas nonfisik.
3.
Ditinjau dari
sifat barangnya, benda-benda
pendidikan dapat dibedakan menjadi
barang bergerak dan
barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung
pelaksanaan tugas.
Secara singkat ketiga tinjauan fasilitas atau benda-benda pendidikan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Ditinjau
dari fungsinya terhadap Proses Belajar Mengajar (PBM), prasarana pendidikan berfungsi tidak
langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan). Termasuk dalam prasarana
pendidikan adalah tanah, halaman, pagar,
tanaman, gedung/bangunan sekolah, jaringan jalan,
air, listrik, telepon,
serta perabot/mobiler.
Sedangkan sarana pendidikan
berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan)
terhadap PBM, seperti
alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media
pendidikan.
2.
Ditinjau dari
jenisnya, fasilitas pendidikan
dapat dibedakan menjadi fasilitas
fisik dan fasilitas nonfisik. Fasilitas fisik
atau fasilitas material
yaitu segala sesuatu
yang berwujud benda mati
atau dibendakan yang
mempunyai peran untuk memudahkan
atau melancarkan sesuatu
usaha, seperti kendaraan, mesin
tulis, komputer, perabot,
alat peraga, model, media, dan sebagainya.
Fasilitas nonfisik
yakni sesuatu yang
bukan benda mati, atau
kurang dapat disebut
benda atau dibendakan,
yang mempunyai peranan untuk
memudahkan atau melancarkan
sesuatu usaha seperti manusia,
jasa, uang.
3.
Ditinjau dari
sifat barangnya, benda-benda
pendidikan dapat dibedakan menjadi
barang bergerak dan
barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung
pelaksanaan tugas.
a. Barang bergerak
atau barang berpindah/dipindahkan dikelompokkan menjadi
barang habis-pakai dan
barang tak habis pakai.
1.
Barang habis-pakai
ialah barang yang
susut volumenya pada waktu
dipergunakan, dan dalam jangka waktu tertentu barang tersebut
dapat susut terus
sampai habis atau
tidak berfungsi lagi, seperti
kapur tukis, tinta,
kertas, spidol, penghapus, sapu
dan sebagainya. (Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 225/MK/V/1971 tanggal 13 April 1971).
2.
Barang tak-habis-pakai ialah
barang-barang yang dapat dipakai
berulang kali serta
tidak susut volumenya
semasa digunakan dalam jangka
waktu yang relatif
lama, tetapi tetap
memerlukan perawatan agar
selalu siap-pakai untuk pelaksanaan tugas,
seperti mesin tulis,
komputer, mesin stensil, kendaraan,
perabot, media pendidikan
dan sebagainya.
b. Barang
tidak bergerak ialah
barang yang tidak
berpindah-pindah letaknya atau
tidak bisa dipidahkan,
seperti tanah, bangunan/gedung,
sumur, menara air, dan sebagainya.
Sedangkan jenis-jenis
prasarana pendidikan di
sekolah bisa diklasifikasikan
menjadi dua macam, yaitu:
1. Prasarana pendidikan
yang secara langsung
digunakan untuk proses belajar
mengajar, seperti ruang
teori, ruang perpustakaan, ruang
praktek keterampilan, dan
ruang laboratorium.
2. Prasarana sekolah
yang keberadaannya tidak
digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara
langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Beberapa
contoh tentang prasarana sekolah
jenis terakhir tersebut
di antaranya adalah ruang
kantor, kantin sekolah,
tanah dan jalan
menuju sekolah, kamar kecil,
ruang usaha kesehatan
sekolah, ruang guru, ruang kepala
sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
3.2 Pengaruh Sarana
dan Prasarana Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa
Sarana merupakan unsur terpenting di sekolah di mana
mutu pendidikan yang tinggi tidak mungkin dapat diwujudkan dengan sarana dan
prasarana seadanya. Menurut analisis ekonomi, bahkan investasi di bidang
pendidikan akan menunjang pertumbuhan ekonomi. Pendidikan akan membantu
memecahkan kesenjangan melalui pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
sekaligus akan meningkatkan taraf hidup setiap individu. Pendidikan sebagai
pengembangan human capital harus mempunyai perspektif yang tepat dalam
menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran pendidikan. Pendekatan human
capital bertujuan agar investasi dalam pengembangan sumber daya manusia
menghasilkan cadangan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi.
Dalam suatu proses belajar
mengajar, sarana dan prasarana belajar merupakan salah
satu penunjang suatu proses belajar mengajar. Seorang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
memerlukan adanya dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan
prestasi belajar yang sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Untuk dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa yang maksimal,
tentunya perlu diperhatikan berbagai faktor yang membangkitkan para siswa untuk belajar dengan efektif.
Hal tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana
penunjang, yaitu faktor sarana dan
prasarana belajar dan dapat memanfaatkannya dengan tepat dan
seoptimal mungkin.
Seperti halnya
dalam dunia pendidikan,
khususnya dalam proses belajar mengajar
untuk menacapai tujuan
dan hasil belajar
yang optimal, siswa banyak
terpengaruh oleh motif-motif yang berasal dari luar dirinya
maupun yang berasal
dari dalam dirinya,
atau mungkin dapat
terpengaruh secara bersamaan
sesuai dengan situasi
yang berkembang.
Dengan demikian, motivasi sangatlah
penting baik motivasi yang berasal
dari dalam diri
(intrinsik) maupun motivasi yang berasal
dari luar diri (ekstrinsik),
karena kedua-duanya dapat menjadi
pendorong untuk belajar dan
agar proses belajar mengajar dan
berjalan dengan lancar, aktifitas
dalam belajarnya memberikan
kepuasan/ganjaran diakhir
kegiatan belajarnya serta
sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Optimalnya sarana dan prasarana disekolah, akan
menjadi motivasi ekstrinsik dari siswa. Motivasi tersebut akan berpengaruh
besar terhadap hasil belajar siswa. Siswa yang termotivasi akan lebih
bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dengan demikian prestasi
belajar siswa akan meningkat seiring termotivasinya siswa tersebut. Oleh karena
itu, kelengkapan sarana dan prasaran akan berpengaruh besar terhadap motivasi
siswa dan prestasi belajar siswa.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana memengaruhi prestasi
belajar siswa. Apabila sarana dan prasarana dapat terpenuhi secara optimal,
maka hasil pembelajaran atau prestasi siswa akan optimal pula. Begitu pula
sebaliknya. Hal itu terbukti dengan termotivasinya siswa untuk lebih giat
belajar dengan optimalnya sarana dan prasarana disekolah tersebut.
Untuk mencapai tujuan
kegiatan belajar mengajar disekolah diperlukan sarana belajar yang kondusif,
lingkungan sehat dan asri, dan didukung penataan yang indah sangat membantu dalam
meningkatkan kegiatan pembelajaran. Sebelum diadakan penataan dan pengaturan
kebutuhan, diperlukan perencanaan, pengadaan, dan penyimpanan serta penempatan
barang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada penempatan diantranya adalah
mudah dijangkau (ada kendaraan umum), jauh ari keramaian, jauh dari tempat
berbahaya, lingkungan yang aman dan kondusif. Penataan sarana dan prasarana
pendidikan meliputi penataan barang bergerak, barang tidak bergerak, barang
bergerak habis pakai, dan barang bergerak tidak habis pakai.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad,
Azhar, Media Pengajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000, Cet. II
Asnawir
dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,
2002, Cet. I
________________,
Pengelolaan Materiil, Jakarta: PT Prima Karya, 1987, Cet. I
________________,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006, Cet. XIII
Silahkan download file dalam bentuk Ms.Word disini:
Petunjuk Download: Klik link dibawah ini, tunggu 5 detik dan klik SKIP AD disudut kanan atas.
Contoh Proposal Profesi Kependidikan .doc
Semoga bermanfaat :D
Thanks for reading & sharing Mungkin Blog
numpang ambil yea, buat tutor menyusun proposal, soalnya di suruh latihan membuat proposal nih
ReplyDeletenumpang ambil yea, buat tutor menyusun proposal, soalnya di suruh latihan membuat proposal nih
ReplyDeleteThanks ya.. berkatmu... I Love U.tugas saya kelas 5 menit hehe
ReplyDeleteThanks ya... berkat postmu ne saya cepat siap tugas akhir dlm 5 menit hehe.. syukron kasiron
ReplyDelete